Kapanpun Tuhan Panggil, Kita Harus Dalam Keadaan Bersih
Seringkali dalam hidup ini kita hanya memikirkan perkara-perkara yang duniawi. Seperti makan, minum, kenyamanan, bisnis, pakaian, mobil, investasi, anak, sex dll. Kita merasa bahwa kita tidak akan pernah tiba-tiba meninggalkan bumi ini….
Apakah kita siap ketika Tuhan memanggil sewaktu-waktu ?
Apakah hati kita sudah bersih ?
Apakah NAMA kita sudah tercantum di BUKU KEHIDUPAN ?
Renungkan sejenak
Apakah yang segala-galanya dalam hidup kita ?
keluargakah ?
Bisniskah ?
Pasangankah ?
Karirkah ?
Anakkah ?
Atau TUHAN ?
Mulai saat ini, jadikan TUHAN yang menjadi SEGALA-GALANYA dalam hidup kita. Karena manusia tidak akan bisa menolong sewaktu kita sudah pergi dari dunia ini. Hanya TUHAN yang bisa menolong. DIAlah tujuan hidup kita.
Terus berjaga-jagalah!
Esok Kan Kujelang
Sebagai seorang pebisnis online. saya sudah cukup bersyukur sekali dengan income yang saya dapat setiap bulannya. Namun, semakin lama, bukanya semakin tenang, tapi terkadang semakin kuatir… Yes, saya semakin kuatir karena masalah demi masalah membuat saya harus belajar banyak ilmu-ilmu baru.
Saya tipe orang yang sensitif dan mudah curiga sama orang. Suatu ketika saya dapat pembantu rumah tangga (pembantu ketiga). Saya curiga kalau orang ini mau apa-apa. Tapi seperti ada yang berkata : “Serahkan kekuatiranmu pada Tuhan.. Bukankah hidupmu ini milikNya?”. Seketika itu kekuatiran saya mulai memudar, meskipun jujur saja masih ada sedikit was-was.
Yes, hidup ini cuma sementara. Jangan habiskan sisa waktu kita hanya takut diapa-apakan oleh orang lain. Percayakan semua itu pada Tuhan. Tetaplah rendah hati dan bersandarlah pada kekuatanNya.
Tuhan, Engkau Sungguh Baik.. Hatiku bersyukur…
God, terima kasih atas semua berkat-berkatMu. Bimbing aku untuk menggunakan semua yang aku miliki bagi KEMULIAANMU. Biarkan aku hidup menyenangkan hatiMu….
Terima kasih untuk mama, samuel dan adeknya yang masih dalam kandungan. Aku terlalu percaya bahwa hidupku ada dalam genggaman tanganMu. Terus jagaiku agar aku seturut dengan kehendakMu.
Amin
Kediri, 08 November 2015
Apakah Impianmu Sudah Benar ?
Saat ini banyak orang yang sukses di usia muda. Mereka punya banyak impian yang dengan mudah tercapai. Kondisi saat ini memang memungkinkan hal itu. Hal ini patut kita syukuri.
Kita bisa menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan uang untuk mencapai sebuah mimpi. Mimpi ataupun ambisi tersebut bisa saja berasal dari Allah ataupun dari diri kita sendiri. Tapi apakah impian tersebut selaras dengan kehendak Tuhan ? bagaimana caranya mengetahuinya ?
Jika impian itu bukan berasal dari Tuhan, maka akan banyak menghabiskan waktu dan energi Anda, dimana Anda akan frustasi dan merasa lemah. Tapi jika impian tersebut berasal dari Allah, maka inilah tandanya :
1. Membawa Kemuliaan Bagi Allah
Tuhan menciptakan apapun di dunia ini untuk kemuliaanNya. Demikian juga impian, Tuhan memberikan impian yang akan membawa kemuliaan bagi-Nya pada akhirnya. Tuhan tidak pernah meminta Anda melakukan sesuatu yang berlawanan dengan Firman-Nya. Sebuah impian selalu menggambarkan harapan, cinta, damai – dimana Tuhan mendapatkan kemuliaan darinya. “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Roma 11:36)
2. Mendatangkan berkat bagi banyak orang
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sangat berharga bagiNya. Dia sangat memperhatikan bagaimana kita memperlakukan seorang dengan yang lain daripada kesuksesan material. Setiap impian yang yang mengambil keuntungan dari orang lain ataupun mengambil keuntungan dari kesialan orang lain, maka itu bukanlah dari Tuhan. Jauhi bisnis yang seperti itu! Tuhan pasti akan meminta Anda melakukan hal-hal yang membuat kebutuhan orang lain terpenuhi. Bisa jadi menulis buku agar orang lain memiliki harapan saat membacanya. Bisa jadi menciptakan secangkir kopi yang nikmat, bisa jadi menjadi orangtua angkat, apa saja. (baca Yesaya 1:17)
3. Melebihi dari apa yang mampu Anda pikirkan dan lakukan
Tuhan tidak memberikan mimpi yang kecil. Tuhan senang melakukan hal yang besar lewat orang-orang yang kelihatannya tidak besar. Tuhan senang memberikan kita mimpi yang besar, sehingga jika kita melihat impian itu terwujud, kita tahu bahwa itu semua karena tangan Tuhan dan bukan karena kemampuan kita sendiri. (baca Efesus 3:20)
Mari intropeksi sejenak : apakah mimpi yang tengah kita perjuangkan itu memenuhi ketiga hal di atas? apakah itu akan mendatangkan damai sejahtera bagi banyak orang ? Mimpi dari Tuhan bukan hal yang sepele tapi penting. Tidak kekanak-kanakan tapi berkuasa. Jika Tuhan sudah memberikan Anda mimpi itu, kejarlah! Berjuanglah untuk itu. Jangan abaikan karena mimpimu itu berharga.
Sumber : relevantmagazine.com by lois ho/jawaban.com
Incoming search terms:
- dp orang susah
- dp bbm miskin
- dp bbm harga diri
- dp bbm hidup miskin
- dp gambar orang
- dp bbm anak orang miskin
- dp bbm harta hanya titipan
Menghentikan kebiasaan mencela orang
Seringkali kita ini mudah sekali mencela orang. Dengar kabar seorang teman keluar dari pekerjaan, kita dengan cepat tanggap berkomentar : “Wuihhh… Sombong sekali ya dia.. Sudah kayak orang kaya aja Ga butuh pekerjaan”.
Padahal orang yang keluar itu adalah karena suatu hal. Seringkali kita mengomentari sesuka kita tanpa mau berempati terhadap masalah yang orang lain hadapi.
Tanya dalam hati kita sendiri : “apakah saat berkomentar seperti itu sebenarnya kita sedang iri? Dengki?”
Kebencian, iri dengki adalah sumber malapetaka dalam hidup kita. Jangan biarkan hal itu bersarang dan menjadi kebiasaan dalam hidup.
Mencela orang seringkali menjadi pelampiasan untuk menaikkan harga diri kita. Kita akan merasa lebih baik dari orang yang kita cela. Pada saat itulah sebenarnya kita sedang dikuasai kesombongan.
Orang berpikiran kerdil selalu berbicara orang-orang (gosip) dan peristiwa-peristiwa. Tapi orang berpikiran besar selalu berbicara ide-ide dan manfaat bagi orang lain. Termasuk yang manakah Anda ?
Incoming search terms:
Read MoreBerkat TUHANlah yang menjadikan kaya
Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.
Amsal 10:22
Menjadi kaya tentu tidaklah salah, tapi bermental miskin tentu justru salah. Tapi bagaimana cara menjadi kaya yang benar? Apakah dengan menghalalkan segala cara?
Harta yang berharga selama kita hidup sebenarnya bukanlah rumah, mobil, perusahaan yang besar, deposito yang besar di bank, tanah yang luas dll. Tetapi adalah tubuh kita sendiri.
Kita mungkin lupa bahwa kita hidup ini adalah menempati tubuh jasmani. Betul kan? Darah bisa mengalir tanpa perlu kita perintah. Jantung bisa berdetak tanpa perlu kita komando.
Kira-kira siapa yang membuat itu semua? Ya benar! Tuhanlah yang menjadikan itu semua. Tapi seringkali kita sombong dan meninggalkan Tuhan pencipta kita.
Kembali pada tubuh yang kita “tempati” ini, sepenuhnya adalah milik Tuhan. Kalau kita bisa bekerja dengan baik, itu karena campur tangan Tuhan. Kalau hari ini rekening kita terisi, itu juga karena campur tangan Tuhan.
Jadi sebenarnya, apa yang kita miliki bukan 100% hasil jerih lelah kita, tapi semua itu karena Tuhan. Beruntung jika kita memperoleh kasih karunia-Nya untuk memiliki banyak kesempatan dan sukses dalam segala hal. Dan lebih terberkati lagi jika kita sadar bahwa itu semua adalah pemberian Tuhan, dan kita harus menjadi saluran berkat bagi sesama.
Semua yang kita miliki, seperti rumah, mobil, istri/suami, anak, pekerjaan, bisnis, gelar, pendidikan, semua itu adalah titipan yang setiap saat bisa Tuhan ambil. Jangan pernah kita merasa memilikinya, tapi hendaklah kita selalu ingat bahwa semua itu adalah titipan. Dengan demikian kita tidak perlu sombong dan congkak.
Kaya di dalam Tuhan artinya adalah kaya dengan mengandalkan Tuhan, menjadikan Tuhan sebagai raja yang berkuasa atas hidup kita. Kemuliaan, hormat dan pujian hanya bagi nama Tuhan semesta alam.
Jika kita sudah berjalan pada rel yang benar, jangan pernah takut untuk terus bergerak maju. Andalkan Tuhan dalam segala hal, akui Dia dalam segala lakumu.
Read More
Recent Comments