Posts Tagged "mengasihi"

Menjadi Saluran Berkat

Posted by on Jul 21, 2012 in Mindset | 0 comments

Menjadi Saluran Berkat

http://2.bp.blogspot.com/-vVpY1HylnYM/TtGJRzgXKzI/AAAAAAAAArQ/YbrbH-G1NEU/s1600/5-Roti-2-Ikan.jpgSifat manusia pada umumnya adalah ingin memiliki, mendapatkan atau menumpuk kekayaan, tetapi tidak mau kehilangan maupun memberikannya untuk orang lain. Benar ga? Inginnya selalu menerima tetapi tidak mau memberi.  Yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana caranya mendapatkan dan juga bagaimana caranya supaya tidak kehilangan.

Sebuah kalimat bijak mengatakan bahwa : “adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”  Ada orang yang senang memberi dan bersedekah, tetapi justru bertambah kaya. Namun ada juga yang menghemat secara luar biasa (pelitnya bukan main alias kikir kuadrat), namun selalu merasa berkekurangan.

Sadar atau tidak ternyata masih banyak orang yang masih mempertahankan prinsip imbal-balik ini ; Kalau saya memberi maka saya harus mendapatkan sesuatu imbalan; Apakah itu berupa materi, pengakuan, kehormatan, ketenaran dll. Maka tidak jarang kita dapati bahwa ada anggota keluarga yang lebih rela memberi kepada orang lain dari pada kepada saudaranya sendiri. Tidak heran jika ada seorang kaya yang memiliki puluhan anak asuh tetapi dibalik itu ada saudara-saudaranya yang berkekurangan yang sama sekali tidak diperhatikannya.  Ironis bukan ?

Lalu, mengapa kita harus banyak memberi?  Memberi adalah perwujudan kasih.  Jika kita mengaku sebagai orang yang punya kasih tapi dalam kehidupan sehari-hari tidak punya kasih, maka sia-sialah, karena Tuhan adalah kasih, dan kasih harus diwujudkan dalam tindakan nyata.

Memberi butuh keberanian dan pengorbanan. Dan semua itu awalnya mungkin terasa terpaksa, tapi jika terus menerus dibiasakan memberi, maka akhirnya jadi terbiasa suka memberi. Dan akhirnya bisa memberi dengan kerelaan dan dengan sukacita. Dengan terbiasa memberi, menghindarkan kita dari sifat kikir dan memikirkan diri sendiri.

Memberi dengan dasar ketulusan, dengan rela, memang tidak mudah, karena hanya orang-orang yang memiliki Kasihlah yang akan mampu memberi dengan ketulusan. Jika kita masih saja mengkalkulasi untung-rugi ketika hendak memberi, maka sudah pasti Kasih belum menjadi milik kita.

Lalu berapa besar yang harus kita berikan ? Jawabnya adalah tergantung Berapa Besar KASIH yang ada dalam hati kita. Semakin besar kasih yang ada dalam hati kita, maka akan semakin besar pula yang mampu kita berikan.

Memberi adalah jalan untuk diberkati. Tujuan Tuhan memberkati kita bukan untuk kita nikmati sendiri, tapi supaya kita menjadi saluran berkat. Bayangkan jika sebuah biji tidak pernah jatuh ke tanah, maka ia tidak akan bisa menjadi sebuah pohon besar. Demikianlah juga dengan berkat, jika tidak pernah disalurkan, maka tidak akan pernah jadi berlipatkaliganda.

Kalau kita menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah datang dari atas, maka kita akan selalu bisa bersyukur dan memberi.

Siap jadi berkat hari ini ?

Anda bisa memberi tanpa kasih, tetapi Anda tidak bisa mengasihi tanpa memberi

Incoming search terms:

Read More

Saling Care dan Melayani

Posted by on Apr 12, 2012 in Umum | 0 comments

Di artikel sebelumnya tentang cermin diri, saya sudah menuliskan bahwa apa yang kita lakukan terhadap orang lain, itu juga yang akan kita dapat dari orang lain ke kita. Apa yang kita ingin orang lain perbuat untuk kita, perbuatlah juga demikian.

Ada seorang Ayah, sebut saja si A. Ayah ini sangat cuek sekali, bahkan kepada keluarganya sekalipun. Anak dan istrinya sudah kelaparan di rumah, dia malah enak-enakan makan bakso dan fried chicken di luar tanpa rasa bersalah. Kisah ini benar-benar terjadi dalam sebuah keluarga.

Jangan sampai cerita di atas terjadi pada keluarga Anda. Sebagai seorang yang telah mendapat pencerahan dari yang maha Kuasa, kita mesti harus terus berubah hari lepas hari menuju lebih baik. Mintalah hikmah kepadaNya.

Banyak hal-hal sepele yang kadang tidak diperhatikan ternyata itulah hal-hal yang dilihat orang lain. Sebagai contoh ketika Anda makan bersama di sebuah warung. Anda sudah mendapat makanan, sedang teman Anda atau anak istri Anda belum mendapatkannya. Apakah Anda akan makan dulu atau menunggu ketika semua sudah mendapat makan ? Bagaimana perasaan Anda kalau seandainya hal itu dibalik ?

Jika ada orang tua, nenek-nenek atau kakek-kakek tidak mendapat kursi di sebuah BUS, akankah Anda memberikan kursi Anda untuk beliau ?

Di era modern ini etika dan sopan santun semakin terkikis. Semakin pintar sesorang tidak menjamin bahwa dia punya sopan santun dan etika karena memang tidak diajari sebagai materi pokok dalam akademik.

Sahabat, ada seorang ibu. Ibu ini sangat senang sekali mengundang makan-makan tetangga atau teman-temannya di rumah. Setiap kali ada acara, beliaulah yang menyiapkan semua makanan itu karena sedikit orang yang sadar untuk membantu. Ketika ditanya apakah beliau tidak capek, jawabnya “Saya senang melakukan hal ini”. Ibu ini sangat disayang oleh orang di sekitarnya. Tidaklah salah jika berkat kesehatan selalu ibu ini terima.

Pernahkan ketika Anda di luar rumah lalu menelepon orang di rumah “Papa atau adek sudah makan ? mau dibawain makanan apa?”. Pernahkan Anda mendapatkan perhatian seperti itu oleh orang yang mengasihi Anda? Bagaimana perasaan Anda? Kebutuhan untuk dikasihi adalah kebutuhan pokok setiap kita. Mari lakukan itu!

Mengasihi tidak cukup dengan kata-kata “i love you, aku mengasihimu” tapi harus dilakukan dengan tindakan. Sama seperti iman tanpa perbuatan adalah mati.

Utamakan orang lain maka Anda juga akan diutamakan oleh Tuhan.

Semoga artikel ini mencerahkan sahabat Andin dimanapun berada!

Read More